Click here for Myspace Layouts

Mulailah membaca Artikel-Artikel ini dengan Bismillah

Jumat, 10 April 2009

Akhwat bersahabat dengan ikhwan , boleh gak seeehhhhhhh. ….??????

Bismillahirrohmannirohim


Saat ini persahabatan antara ikhwan dan akhwat bukan hal yang aneh lagi. sepertinya ini sudah menjadi trend di kalangan ikhwah. Ini bisa terjadi di kalangan aktivis kampus, dan di dunia maya. Persahabatan yang mereka lakukan memang cukup unik , tidak seperti persahabatan yang orang ammah lakukan dengan suka ngumpul-ngumpul atau membentuk genk-genk. Persahabatan akhwat dan ikhwan bisa terjalin karena saling memberi taujih dan curhat yang di lakukan via ponsel, email ataupun chat.


Pertemanan yang di anggap semula biasa menjadi memunculkan perasaan yang tidak biasa nantinya. Perasaan itu muncul step by step…..,
1. biasanya hanya sekedar simpatik, dan simpatik itu berubah menjadi ketertarikan yang lebih khusus.
2. Mulai membuat analisa dan meraba-raba “kaya’nya dia cocok jadi pasanganku”
3. Ketergantungan dan bahayanya bisa FALL IN LOVE (level yang sangat GAAASSSWAAAT) kalau sudah jatuh cinta, di kalangan ikhwah juga tidak segan-segan untuk melakukan aksi NEMBAK seseorang yang di sukainya itu (baik ikhwan ataupun akhwat yang lebih dulu). Ketika manusia jatuh cinta terkadang LOGIKA nya tidak jalan lagi. Nasehat-nasehat dari teman bisa di anggap angin lalu bahkan nasehat Murobbi juga di acuhkan, yang penting hatinya bahagia (bahagia yang menyesatkan). Tak peduli pulsa membengkak (padahal dia juga masih minta kiriman pulsa dari orang tuanya).


Sadarlah wahai para ikhwah……, apa mungkin dengan saling memberi taujih tidak ada terselip perasaan yang sulit untuk di defenisikan bagi yang memberi ataupun yang menerima….?? untuk sementara waktu memang tidak ada tapi bila itu di lakukan secara intens siapa yang bisa menjamin, apa mungkin dengan curhat dengannya masalah kita terselesaikan dan hati menjadi tenang ?? (mungkin masalah yang di curhatkan selesai tapi masalah baru akan timbul). Jadi kalau dampak akhirnya tidak baik bagi kita sebaiknya dihindari. Memang interaksi antara akhwat dan ikhwan tidak bisa dihindari , misalnya di dalam organisasi, bekerja dan bermasyarakat kita akan saling berkoordinasi dan bekerjasama dengan para ikhwan. Tapi tentu ikhwah sekalian tahu batas-batasnya. Bahkan di dalam suatu organisasi di kampus-kampus di temukan sebuah aturan yang mungkin sangat biasa. Aturan itu adalah melarang kepada anggota akhwatnya membalas sms ikhwan atau menerima telphon ikhwan bila telah lewat jam 9 malam (kecuali memang yang sangat URGENT terkait urusan Organisasi). Tapi akan lebih baik jika urusan URGENT itu dibicarakan ke-esokan harinya (seperti tidak ada waktu lain saja).

Menjaga hati……., yupzzzz….., banyak ikhwah mengakui sulit untuk menjaga hati. Nah kalau sudah tahu seperti itu kenapa tidak menjauhinya. Kebanyakan ikhwah justru menjurumuskan diri terjebak kedalamnya. Ada yang ngakunya hanya menganggap kakak adek. Uhhhh…., omong kosong masa’ sih orang yang gak muhrim bisa jadi kakak adek…….dari mana jalannya (jalan pintas kaleeeee alias jalan motong…).

Ketahuilah hai para ikhwan perasaan akhwat itu amat halus (tapi bukan berarti makhluk halus ya). Jadi tolong……, tolooong sekali jaga ucapan kalian di dalam komunikasi baik secara langsung ataupun via sms, karena kata-kata itu bisa membekas di hati para akhwat. Dan si akhwat suka membuat kesimpulan dari ucapan-ucapan itu. Kepada para akhwat tolong jangan suka memastikan sesuatu yang belum pasti, terkadang para ikhwan menganggap ucapan yang dikeluarkannya hanya biasa-biasa saja dan tidak ada maksud lain. Akhwat jangan suka ke-GEER-an ketika si ikhwan miscall di sepertiga malam, terus besoknya kita menceritakan ke teman akhwat yang lain…, eh ternyata si akhwat itu juga di miscall dan setelah diselidiki ternyata si ikhwan miscall ke semua akhwat, bukan hanya akhwat saja yang di miscall teman ikhwan lainnya juga (heheh tuh..., jadi malu kan).

Ikhwah coba fikirkan…, renungkan…. Akibat dari setiap tindakan yang kita lakukan. Apakah tindakan itu lebih banyak mengarah kepada kemaslahatannya atau kemudhorotannya?? Kalau setiap ikhwah memikirkan hal ini Insya Allah hidup kita jauh dari ke SIA-SIA-an.





by : Nia Samosir

1 komentar:

Anonim mengatakan...

af1 jiddan, ana pernah buka dan dlm suatu majelis ana pernah ditanya. "kalau iya syatan ada dalam diri kita, dia berada dimana? ana jwab Najri Majrodam "saluran darah".
di dalam hati manusia terdapat 2 dominasi 1. Dominasi Malaikat
2. Dominasi Syetan. lalu terdominasi manakah hati kita...?
Jujur terhdp diri sendiri lbh baik, krn terkdng jujur sam orng lain ada bumbunya. (lih Tafakur).

yg ana bc sebagian dari tulisan Ukhti terpengaruh oleh wacana sykologis, secara sykolohis ana pernah ungkapkan manusiawai boleh, tapi kudu Imani.

hati orang siapa tau Ukht...,
apa jelas teori sebab musabab mewakili suatu peristiwa?. lain ladang lain belalang loh, artinya Just-men yg diberikan g semudah antara penilaian dan pandangan.

kebanyakan dalam salah itu adalah -Asumsi dijadikan prediksi -Prediksi dijadikan Bukti.

jalan keberhasilannya di mulai dari tesa, antitesa, dan sintesa.

Tesa : penelitian akurasi sampai tingkat Faliditasnya.

Antitesa : perbedaan yang mencolok, dibuat jangan dijadikan standarisasi.

Sintesa : mengambil kekuatan Hukum dari hukum yang kuat.

so apa aplikasinya semudah teori...? survey mengatakan noting N imposible. semoga Allah memberikan pahala atas tulisan Ukhti. dan ana kira itu sangat berguna. koment ana hanya sbg sharing saudara se-Aqidah sj.

Template by : kendhin x-template.blogspot.com