Bismillahirohmannirrohim
Saat ini akibat terhadap apa yang sudah kulakukan telah menimpaku.
Saat ini hatiku menangis perih oleh akumulasi ulahku selama ini
Kebiasaan ku bergaul dengan teman-teman sekelas yang bukan muhrim menjadi malapetaka bagiku, fitnah itu telah menyebar kemana-mana bak roket yang melesat cepat dengan kekuatan dahsyatnya.
“ Ih…, si Nia kok gitu ya…., terlalu bebas banget pergaulannya seolah-olah dia tidak merasa risih berdekatan dengan teman lelaki sekelasnya padahalkan dia itu pakai jilbab lebar, ya sama aja donk kaya’ kita-kita yang jilbab kecil .” Komentar a
“Tahu gak …, si Nia itu dari cara ngomongnya ternyata masih suka bikin sakit hati orang” komentar b
Vina temanku (tidak nama sebenarnya) menceritakan tentang komentar teman-temanku yang lain yang tak sengaja didengarnya ketika akan memasuki kelas.
Duhh…………, kerongkonganku bagai tersedak hingga tak mampu berkata-kata walaupun untuk sekedar membela diri., tak ayal kepalaku terasa berat, pijakan kakiku hampir tak seimbang dan dengan cepat ku ambil posisi duduk.
Aku tak menyangka kalau teman-temanku akan berkata seperti itu, padahal aku merasa apa yang kulakukan biasa-biasa aja. Tapi aku tak tahu apakah aku memang sudah berlebihan.
“ya udah…, kamu yang sabar ya. Coba intropeksi dan perbaiki diri lagi, siapa tahu kamu memang sudah berlebihan. Saran Vina lagi.
Yah…, mungkin Vina benar. Memang aku tampaknya sering lepas kontrol bila sudah sama-sama bercanda. Mungkin selama ini yang ku anggap biasa ternyata di mata mereka sudah melampau batas.
Ya Allah ampuni hambaMu yang lemah ini
Sehingga tak sadar telah melakukan dosa besar
Ya Allah aku menyesal atas perbuatanku
Semoga aku bisa memperbaiki diri ini
Saat ini aku hanya ingin MENANGIS…….
by : Nia Samosir
Disaat-saat Rasulullah Menangis…
-
Penulis: Asy Syaikh Abdullah bin Ibrahim Al-Haidan
Tangis Rasulullah Shalallahu’alaihi Wassallam serupa dengan tertawanya,
tidak tersedu-sedu dan tidak ber...
13 tahun yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar