Click here for Myspace Layouts

Mulailah membaca Artikel-Artikel ini dengan Bismillah

Rabu, 19 November 2008

HijaB


Bismillahirohmannirrohim


Penampilan seseorang biasanya mencerminkan kepribadiannya. Dari cara berpakaian, berbicara dan tingkah lakunya kita bisa menebak seperti apa sifatnya. Kalo orangnya rame abiz pasti periang, dan kalo orangnya pendiam pasti tertutup dan selalu hati-hati bila ingin mencari teman curhatnya.(semua orang kalo cari teman curhat mesti hati-hati kaleeee…..).


Nah ternyata kita-kita yang kalangan ikhwah (cieeee…) selalu di anggap orang baik, ibadahnya hebat, penyabar, tawadhu, gak gampang marah dlsb. Memang bagus kalo kita di identikkan seperti itu, dan ketika kita sudah memutuskan mengikuti seruan Allah dengan berjilbab (bagi akhwat) dan menjalankan sunnah rasul dengan mencukur kumis dan memelihara jenggot serta memendekkan celana (bagi ikhwan) kita harus termotivasi untuk melakukan kebaikan, dan kita harus merasa malu bila ingin melakukan maksiat karena penampilan kita itu bisa menjadi benteng.



Hmmm…, hijab. Yaph..!!! tau gak…!???terkadang saya pribadi masih sulit untuk menjaganya. Mungkin hijab lahir (ato yang tampak) sudah sempurna. Dengan jilbab panjang, pakaian gamis ,kaos kaki, dan plus manset. Tapi ada satu yang tak kalah penting yaitu hijab batin/hati (yang tidak tampak) kalo yang satu ini saya tidak berani mengatakan sudah sempurna, karena saya sadar masih seringnya diri ini lepas kontrol.


Contohnya dalam pergaulan, saya itu masih kurang bisa menjaga,dengan teman-teman lelaki (amah) yang sekelas dalam bercanda kalo mau ketawa ya saya ketawa aja di depan mereka (ya sama-sama ketawa), kalo berbicara ya biasa aja memandang mereka. Nah kalo berhadapan dengan ikhwan beda lagi. Saya bisa lebih menjaga sikap. Jaim gitu. Ya iyalah ntar kita malah di cap akhwat hawhaw (akhwat gak beres gitu). Lho kok…???? Bukankah seharusnya kita tidak boleh membedakan perlakuan kita terhadap teman sekelas (yang amah) kita dan dengan teman kita yang aktif di LDK (lembaga dakwah kampus)...??kenapa harus di bedakan..???? padahal kan mereka sama-sama lelaki, dan sampai kapanpun mereka tidak mahrammu…???


Itulah yang sering tidak kita sadari, memang seharusnya terhadap siapapun dan kepada siapapun bahwa LELAKI yang bukan saudara kita bukanlah mahram kita, jadi kita mesti selalu menjaga pergaulan. Akhwat kok biasa aja becanda sama lelaki yang bukan mahramnya…??? Ketahuan tuh kalo hijab batinnya belum di perhatikan, hijab lahirnya saja yang selalu di perhatikan…,


Eh…., yang seperti itu bukan akhwat saja loh…, ternyata ikhwan juga begitu. Mereka juga biasa-biasa aja bergaul dengan teman sekelas mereka yang perempuan (amah), tapi kalo dah berpapasan dengan akhwat baru deh sok jaga pandangan. *hhe ketahuan sama ja tingkahnya. Waduh…., jadi tuh jenggot ma celana pendeknya cuma symbolis aja dunkz.


Oh ya .., saya pernah punya kenalan seorang ikhwan lewat chat. Orangnya asyik untuk di ajak diskusi. Dilihat dari blog yang dia punya saya menyimpulkan kalo dia itu ikhwan yang militant, karena isi blognya penuh dengan artikel-artikel yang bisa memompa semangat kita. Nah suatu hari saya online dia juga online dan saya membaca statusnya kalo dia itu sedang ngantuk karena kelelahan…., eh tapi tiba-tiba dia menyapa saya. Otomatis saya bertanya dong. “kok sempatnya nyapa-nyapa orang…??? Tapi ngantuk”
“karena lihat adek online jadi hilang deh ngantuknya…*hhe” jawabnya
Asli saya bingung dengan jawabannya dan berpikir-pikir sejak kapan dia memanggil saya dengan sebutan adek..??? Tanya kenapa..???
Saya tidak terlalu menghiraukan sebutannya yang baru di buatnya itu, dan seperti biasa saya tetap ngobrol dengannya dan memanggilnya pak. Eh…malah dia komentar.
“kok panggil pak..??? biasanya kakak..???”
Saya makin tambah bingung…., akhirnya saya suruh dia untuk cuci muka, kali aja dia masih tidur dan ngelindur. Lucunya lagi dia jadi nanya siapa saya…dan bertanya apakah saya ini Sinta.
“what…???” sejak kapan saya berganti nama.
Saya jelaskan siapa saya sebenarnya dan siapa nama saya…, seketika itu dia offline. Dan kemudian online kembali , lalu meminta maaf…., kalo dia itu salah orang.
Waduh…., setahu saya dia itu belum nikah dan siapa Sinta yang di panggil adek tadi dan bela-belain menyapa walaupun dalam keadaan ngantuk. Fuihhfff….., ternyata hijabnya juga masih longgar.


Terlepas dari itu semua marilah kita sama-sama memperbaiki, membenahi diri dan niat kita kembali. Semoga kejadian di atas bisa kita ambil jadi pelajaran. Bagaimanapun ketika kita sudah memutuskan untuk bergabung di jalan dakwah ini kita harus berusaha menjadi orang baik. ketahuilah tipuan dunia itu membuat kita ragu, kemilaunya membuat kita silau. Jika sudah terjebak maka kita menjadi tidak kuat, lemah, karena tujuan hidup kita yang tidak jelas. Sedangkan tanpa perjuangan akan menjadi lemah. Kalo kita (yang mengaku) sebagai penggerak roda dakwah ini tidak mampu menjaga kesucian hati, lalu mau di bawa kemana umat ini? Dakwah ini akan ternodai. Dan Allah pun akan menunda kemenangan dakwah karena ulah kita. Maukah kita menjadi benalu dalam pohon dakwah ini…???
Wallahu’alam….





by : Nia Samosir

2 komentar:

Kang Cahyo mengatakan...

Wadhuh.. di YM ketemu ma ikhwan gombal.
Kesiiannnn deh!! :D

Anonim mengatakan...

Q spndpt 5 Mb' nia p td y,5g qt p'lu mprhtkn hijab btin,jgn cm hijab lahr aja

Template by : kendhin x-template.blogspot.com