Click here for Myspace Layouts

Mulailah membaca Artikel-Artikel ini dengan Bismillah

Selasa, 13 Oktober 2009

~ Wanita Pembangkit Umat ~



Apa yang bisa dilakukan seorang wanita tak bersenjata dalam menghadapi pasukan besar ini? Memang, wanita seorang diri tidak berdaya melakukan sesuatupun. Tapi, Ia adalah seorang wanita yang digembleng keimanannya menjadi sosok mahluk yang lain. Ia mampu balikkan tolok ukur. Ia putar kebiasaan dan ia ubah prediksi peristiwa. Keimanan turun dalam hatinya, sehingga ia merasakan kekuatan dalam otot-ototnya yang mampu menggetarkan kota Damaskus. Dalam kerongkongannya, tersembunyi suara yang bisa didengar orang-orang mati. Dalam hatinya bersemayam tekad baja yang tidak akan melemah, perbekalan yang tidak habis, serta kekuatan yang mampu memecahkan besi dan mendobrak benteng.

Ia kumpulkan para wanita yang datang untuk menghibur dan turut berbela sungkawa. Ia berkata kepada mereka , “Kita tidak diciptakan sebagai laki-laki yang menenteng pedang-pedang. Tapi, bila kaum laki-laki takut, maka kita harus mampu melakukan sesuatu. Demi Alloh, rambutku ini adalah harta paling berharga yang aku miliki. Aku merelakannya untuk dijadikan tali kendali kuda yang berperang di jalan Alloh. Semoga dengan begitu aku bisa membangkitkan orang-orang mati tersebut.”


Lalu ia mengambil gunting dan memotong rambutnya. Para wanita yang hadir disitu meniru perbuatannya. Kemudian mereka duduk memintalnya menjadi tali kekang kuda tempur, tidak untuk hari perkawinan atau malam pertama. Mereka mengirim tali-tali borgol dan tali-tali kekang ini kepada khotib masjid jami’ Umawi, cucu Ibnul Jauzi. Lalu, ia membawanya ke masjid pada hari Jumat. Ia duduk diruangan sempit, memegang tali kekang dan tali borgol tersebut dihadapannya, sedangkan air mata menggenangi kedua mata. wajahnya muram. Manusia melihat pemandangan tersebut dan mereka saling memandang. Hingga akhirnya ia bangkit menyampaikan suatu khotbah yang huruf-hurufnya panas menyakiti hati orang yang mendengarnya, kata-katanya menyala-nyala membakar semangat. Khutbah ini terhitung satu keajaiban kefasihan dalam bertutur kata yang dalam satu masa sekali keluar dari lisan seorang orator atau tertoreh oleh pena seorang penulis brilian. Sungguh sebuah karomah dan sesuatu yang luar biasa, Tapi para perowi hanya menghafal sebagiannya lalu mewariskannya turun temurun. Sebagian isi khutbah yang berhasil mereka hafal sebagai berikut :

“Wahai orang-orang yang agama telah memerintah mereka berjihad hingga berhasil membebaskan dunia dan membimbing bangsa manusia memeluk agama, tapi mereka berdiam diri hingga musuh menaklukkan negeri dan menindas agama mereka.

Wahai orang-orang yang para pendahulu mereka menjual diri kepada Alloh demi mendapatkan surga, sementara mereka menjual surga demi menuruti nafsu jiwa yang hina dan kesenangan hidup yang tak seberapa.

Wahai manusia….

Kenapa kalian melupakan agama, meninggalkan kemuliaan dan berat hati membela Alloh, sehingga Dia enggan menolong kalian? Kenapa kalian mengira kemuliaan milik orang musyrik, padahal Alloh telah menetapkan kemuliaan hanya milik-Nya, Rasul-Nya dan kaum mukminin?

Duh kenapa kalian ini, tidakkah hati kalian teriris-iris dan jiwa kalian tercabik-cabik oleh perilaku musuh Alloh dan musuh kalian? Menjarah tanah air yang disirami darah pendahulu kalian, merendahkan dan memperbudak kalian, sementara kalian dulu adalah para pemimpin dunia?

Tidakkah hati kalian tergerak dan semangat tumbuh mendengar saudara-saudara kalian dikepung musuh dan didera berbagai siksa?

Masihkah ada orang Arab di negeri ini? Masihkah ada orang muslim disini? Masihkah tersisa seorang manusia di negeri ini? Orang Arab menolong orang Arab, seorang muslim menolong muslim yang lain dan manusia menolong sesama manusia. Barang siapa yang tidak bangkit untuk mempertahankan bumi Palestina, maka ia bukan seorang Arab, bukan seorang muslim, dan bukan manusia…Tegakah kalian makan, minum, dan bersenang-senang, sementara saudara kalian disana berlumuran jilatan api, mengarungi lautan api, dan tidur beralas bara api?

Wahai manusia, genderang perang telah ditabuh, suara panglima jihad telah menggema, dan pintu-pintu langit terbuka lebar. Bila kalian bukan dari barisan pasukan kuda perang, maka berilah jalan kaum wanita untuk mengarunginya; pulanglah kalian memasak dan berdandan, wahai para wanita yang bersorban dan berjenggot!!

Pertama, hampiri kuda-kuda dan ini ambil tali kekang dan tali pengikatnya! Tahukah kalian dari apa tali-tali kekang dan pengikat ini dibuat? Sungguh para wanita membuatnya dari rambut-rambut mereka, sebab hanya rambut tersebut yang mereka miliki untuk membantu Palestina. Demi Alloh, ini adalah jalinan rambut wanita-wanita pingitan yang tidak sekalipun terkena sinar matahari karena selalu dipelihara dan dijaga. Mereka rela memotongnya karena sejarah cinta telah habis, berganti sejarah perang suci. Berperang dijalan Alloh, membela tanah air dan kehormatan. Bila kalian tidak mampu mengikatkannya pada kuda-kuda, ambillah, dan pakailah sebagai hiasan kepala kalian. Sungguh tali-tali itu dibuat dari rambut-rambut kaum wanita. Masihkah tersisa perasaan dalam diri kalian?”

Ia melemparkannya dari atas mimbar ke tengah-tengah para hadirin seraya bersuara lantang, “Merekahlah wahai kubah Nasr, bergoyanglah wahai pilar-pilar masjid dan hancurlah wahai (bintang-bintang meteor), sungguh para lelaki telah menyia-nyiakan keberanian mereka.”






created by: Muhammad Sarbini

0 komentar:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com